Hai, Socconians!
Pada artikel kali ini, kita sama-sama akan pahami pengertian dari kecemasan. Selain itu, kita perlu tahu dampak kecemasan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kecemasan merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang sering terjadi di dalam kehidupan manusia. Menurut publikasi dari World Health Organization (2017), kecemasan adalah gangguan mental terbesar kedua di dunia. Di Indonesia sendiri, penderita gangguan kecemasan diperkirakan mencapai 3.3% dari total populasi penduduknya atau setara dengan 8.114.774 orang. Banyak dari kita mendengar istilah kecemasan ini, namun tahukah kamu pengertian dari kecemasan itu sendiri?
American Psychiatric Association (2013) mendefinisikan kecemasan sebagai sebuah antisipasi terhadap ancaman yang akan hadir di masa depan. Upaya ini selalu diasosiasikan dengan rasa waspada sebagai persiapan terhadap bahaya di masa akan datang serta perasaan hati-hati atau perilaku menghindar. Seirama dengan penjelasan sebelumnya, Swift, Cyhlarova, Goldie, & O'Sullivan (2014) menjelaskan kecemasan sebagai seperangkat emosi yang memfasilitasi fungsi positif dalam memberikan peringatan pada manusia terhadap sebuah situasi atau kondisi yang berpotensi bahaya. Lebih lanjut, emosi ini menolong manusia untuk mengevaluasi berbagai ancaman sehingga mampu memunculkan respons yang sesuai untuk mengatasinya.
Kedua pengertian di atas mungkin membuat Socconians bingung bahkan bertanya-tanya, “Bukannya kecemasan selalu dianggap negatif, ya?” Rupanya kecemasan tidak selalu negatif lho. Kecemasan sendiri memberikan kita "alarm" agar bisa menyiapkan diri dengan potensi yang dapat mengancam kesehatan mental kita.
Beesdo, Knappe, & Pine (dalam Munro, 2017) mengungkapkan bahwa kecemasan itu terjadi secara alamiah di dalam tubuh, yang seharusnya bersifat baik, adaptif, dan non-patologis (bukan gangguan penyakit). Apabila respons tubuh ini terlalu berlebihan maka akan menimbulkan dampak negatif pada tubuh kita serta perlu diatasi dengan segera. Ada pun respons tubuh yang dimaksudkan antara lain (Maramis, 1990; Nevid, Rathus, & Greene, 2005) :
Tentunya berbagai respons tubuh tersebut memiliki tingkatan yang berbeda-beda dan perlu diperiksa lebih lanjut oleh professional.
Melalui artikel ini, Social Connect ingin mengajak kita semua untuk menyadari bahwa kecemasan itu hadir secara alamiah, tidak salah dan bukanlah masalah. Bahkan kehadirannya pun sangat wajar, asal tidak berlebihan. Kecemasan pun dapat menjadi motivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan pribadi serta kreativitas.
Nama Penulis
Joshua Michael Ahuluheluw, M.Psi., CMHA
Review Tata Bahasa
Lailatul Qomariah
Sumber Tulisan